Derajat kesehatan masyarakat Kecamatan Pleret ditunjukan dengan suatu indikator status kesehatan, yaitu Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo), Angka Kematian, Angka Kesakitan dan Angka Status Gizi. Gambaran Masyarakat Kecamatan Pleret sehat dari berbagai data dan informasi yang dilaporkan adalah sebagai berikut : 

    UMUR HARAPAN HIDUP Penghitungan Umur Harapan Hidup (UHH) waktu lahir di di Kecamatan Pleret sesuai dengan UHH Kabupaten Bantul yaitu 73,56 tahun, sedangkan pada tahun 2016 adalah 73,50 tahun (BPS, Kab Bantul, 2017). 

ANGKA KEMATIAN

  •  Jumlah Kematian Ibu Maternal pada tahun 2021 ada 4 kasus, sedangkan jumlah lahir hidup 678 orang.
  • Jumlah Kematian Bayi Jumlah kematian bayi pada tahun 2021 tidak ada, jumlah kematian neonatal 4 orang, jumlah lahir mati tidak ada.
  • Jumlah Kematian Balita Pada tahun 2021 tidak ada kematian balita. 

ANGKA KESAKITAN

  1. Pola Penyakit 

Pola kunjungan rawat jalan Puskesmas Pleret dari tahun ke tahun menunjukkan pola yang hampir sama. Penyakit menular juga masuk dalam 10 besar penyakit.  Sebagai catatan penting yang terkait dengan kunjungan rawat jalan adalah munculnya berbagai penyakit tidak menular yang semakin meningkat. Hipertensi, Diabetes Melittus merupakan penyakit yang memperlihatkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah kunjungan rawat jalan selama tahun 2021 sebanyak 64.363 orang, meningkat dibanding tahun 2020 sebesar 33.834

     2. Penyakit Menular

  • Tuberculosis (TBC) Pada tahun 2021 Jumlah penderita TB paru klinis (BTA+) sebanyak 8 orang, suspek sebanyak 78 orang.  Jumlah penderita yang sembuh sebanyak 3 orang dan yang diobati selama tahun 2021 sebanyak 6 orang.
  • Diare Pada tahun 2021 terdapat 71 kasus, semua ditangani dan mendapatkan oralit. 
  • Demam Berdarah Dengue (DBD) Pada tahun 2021 terdapat 27 kasus DBD. Semua kasus DBD sudah dilakukan penyelidikan epidemiologi.
  • Infeksi Menular Seksual Pada tahun 2021 tidak ditemukan penderita Infeksi Menular Seksual.
  •  HIV dan AIDS Pada tahun 2021 tidak ditemukan penderita HIV dan AIDS.
  • Kusta Pada tahun 2021 terdapat 1 kasus baru kusta.
  • Acute Flaccid Paralysis (AFP) Pada tahun 2021 tidak ditemukan penderita AFP.
  • Malaria Pada tahun 2021 tidak ditemukan penderita malaria.
  • Filariasis Pada tahun 2021 tidak ditemukan penderita filariasis.
  • PD3I : Difteri Pertusis, Tetanus, Tetanus Neonatorum, Campak, Polio, Hepatitis B Pada Tahun 2021 tidak ditemukan penderita campak, difteri Pertusis, Tetanus, Tetanus Neonatorum, Polio, Hepatitis B.
  •  Pneumonia Balita Pada Tahun 2021 terdapat kasus pneumonia balita sebanyak 4 kasus dan 100% mendapatkan terapi sesuai dengan kondisi.

 

Status Gizi

   Salah satu indikator yang digunakan untuk melihat status gizi masyarakat adalah status gizi balita. Untuk mengetahui status gizi balita di wilayah Kecamatan Pleret, dilakukan pengukuran berat badan balita di posyandu.  Adapun metode yang digunakan untuk menentukan status gizi balita adalah metode Berat Badan dibanding Umur (BB/U – WHO NCHS). Pemantauan status gizi (PSG) pada tahun 2021 dilakukan sebanyak 1 kali, yaitu pada bulan Februari 2021, bersamaan dengan bulan vitamin A. Dari hasil PSG tersebut kemudian dilakukan sweeping bagi balita dengan status gizi buruk guna validasi data yang diperoleh.  

   Hasil penimbangan bulan Februari tahun 2021 didapatkan 33 balita (1,11%) berstatus gizi obesitas, 70 balita (2,35%) berstatus gizi lebih, 162 balita (5,44%) berstatus resiko gizi lebih, 2417 balita (81,11%) berstatus gizi normal, 156 balita (5,23%) berstatus gizi kurang, 3 balita (0,1%) berstatus gizi buruk. Semua balita gizi buruk telah mendapatkan pemberian makanan tambahan (PMT).

     Status gizi balita dapat digunakan untuk menilai apakah masyarakat tersebut mempunyai masalah kesehatan atau tidak.  Suatu masyarakat disebut tidak mempunyai masalah kesehatan jika hanya 95% balita berstatus gizi baik, atau hanya 2% balita berstatus gizi kurang, atau hanya 0,5% balita berstatus gizi buruk.  Berdasarkan kriteria di atas, wilayah kerja Puskesmas Pleret disebut mempunyai masalah kesehatan karena hanya 81,11% dari balita yang ada berstatus gizi normal, 5,23% balita berstatus gizi kurang, dan masih ada 0,1% balita berstatus gizi buruk.

 

Pelayanan Kesehatan

  • Kesehatan Ibu 

     Pelayanan kesehatan ibu hamil meliputi pemeriksaan ibu hamil K1, K4, Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3, dan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.  Terdapat 778 sasaran ibu hamil, sasaran ibu bersalin 685. Cakupan pemeriksaan K1 pada tahun 2021 mencapai 100% dari target 95%, untuk cakupan pemeriksaan ibu hamil K4 tahun 2021 mencapai 87,4% dari target 95%, untuk cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan mencapai 100% dari target 95%, Pemberian Tablet Fe1 mencapai 87,4% dari target 85%, sedangkan pencapaian pemberian tablet Fe3 mencapai 87,4% dari 85%.

  • Keluarga Berencana

    Pada tahun 2021 terdapat sasaran pasangan usia subur sebanyak 7.312 PUS. Akseptor KB Baru di Kecamatan Pleret mencapai 0,3% , sedangkan untuk peserta KB aktif mencapai 72,7% dari target 70% pasangan usia subur. Metode Kontrasepsi yang digunakan meliputi IUD, Suntik, Pil, Implant, MOW dan MOP.

  • Kesehatan Anak

    Pada tahun 2021 di Kecamatan Pleret terdapat sasaran bayi sebesar 678 bayi, sasaran balita 1.837 anak, dan sasaran APRAS sebanyak 1.371 anak. Kunjungan neonatus KN1 sebesar 71,1%, dan capaian kunjungan KN3/KN Lengkap mencapai 71,1%. Jumlah neonatal resiko tinggi sebesar 295 bayi. Selama tahun 2021 terdapat kematian neonatal sebanyak 4 kasus, bayi mati tidak ada, dan kejadian lahir mati tidak ada. Pada tahun 2021 terdapat Bayi lahir dengan Berat Badan kurang dari 2.500 gram (BBLR) sebanyak 34 dari 678 jumlah bayi lahir hidup.

    Cakupan bayi yang diberi ASI Ekslusif sebesar 72% dari target 80%. Bayi yang sudah diberi vitamin A sebanyak 2 kali pada saat bulan vitamin A yaitu bulan Februari dan Agustus 2021 sebanyak 100%, pemberian vitamin A untuk anak balita sebanyak 100%, dan pemberian vitamin A untuk ibu nifas sebesar 100%. Pemantauan pertumbuhan balita merupakan upaya untuk mengetahui status gizi anak balita. Peran serta masyarakat turut memberikan andil dalam pencapaian indikator ini. Pada tahun 2021 tingkat partisipasi dalam penimbangan di Posyandu (D/S) sebesar 50,15%, dari target 80%. 

    Balita yang naik berat badannya saat ditimbang (N/D) sebesar 39,34% dari target 75%, gizi buruk sebanyak 3 orang dan semuanya mendapat perawatan. Rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium dengan baik sebanyak 100%. 159 balita yang KEP dari keluarga miskin 100% mendapatkan MP-ASI. 

    Salah satu indikator status gizi balita yang mudah diketahui masyarakat yaitu adanya Garis Merah di Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita. Hasil penimbangan menunjukkan persentase balita yang memiliki Berat Badan di bawah garis merah (BGM) sebesar 0.16% atau 3 dari 1.837 balita. Semua balita BGM dari keluarga miskin telah mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yaitu 100%. Penjaringan kesehatan anak usia sekolah di SD/MI dilaporkan sudah mencapai 86,8%.

  • Imunisasi

     Sasaran program imunisasi tahun 2021 adalah jumlah bayi yang lahir pada tahun 2020 yang tinggal di Kecamatan Pleret pada tahun 2020 sejumlah 678 bayi. Capaian imunisasi pada tahun 2021 adalah 97,3% untuk HB-0, 98,5% untuk BCG, 94,8% untuk DPT-HB-HiB 1, 94,8% untuk DPT-HB-HiB 2, 94,8% untuk DPT-HB-HiB 3, sedangkan untuk IPV 1 sebesar 94,8%, IPV 2 94,8%, IPV 3 94,8%, campak 94,8%. Bayi yang mendapatkan 5 imunisasi dasar lengkap 97,9%. Angka-angka tersebut di atas target yang telah ditetapkan. Dari kelima desa di Kecamatan Pleret berstatus UCI. Imunisasi DT+campak pada anak kelas 1 SD mencapai 99,38% dari target 98%. Imunisasi Td pada anak SD kelas 2,3,dan 4 sebesar 99,41%.

  • Kesehatan Pra Lansia, Lansia dan Posyandu Lansia

    Pemantauan kesehatan pada anggota kelompok usia lanjut yang dibina sesuai standar di Kecamatan Pleret pada tahun 2021 mencapai 25% dari target 20%. Jumlah kunjungan lansia dalam gedung tahun 2021 total 4.935 orang terdiri dari kunjungan lansia laki-laki sebanyak 2.251 orang (45.61%) dan lansia perempuan sebanyak 2.684 orang (54.39%). Jumlah kunjungan lansia di posyandu lansia tahun 2021 sebanyak 2.196 orang terdiri dari lansia laki-laki sebanyak 878 orang (39.98%) dan lansia perempuan sebanyak 1.318 orang (60.02%). Kunjungan 10 besar penyakit pada lansia tahun 2021 dari yang tertinggi ke terendah meliputi :

  1. Hipertensi
  2. Diabetes Mellitus
  3. Myalgia
  4. Dyspepsia
  5. Congestive Heart Failure
  6. Stroke
  7. Low Back Pain
  8. Headache
  9. Chronic Obstructive Pulmonary Disease 
  10.  Other Arthritis

Untuk pelayanan luar gedung dilaksanakan di posyandu lansia. Posyandu lansia di Kecamatan Pleret tahun 2021 sebanyak 58 posyandu. Strata posyandu dari yang terendah ke tertinggi yaitu Pratama sebanyak 0, Madya sebanyak 0, Purnama sebanyak 0 posyandu, dan Mandiri 58 posyandu. Kegiatan yang dilakukan di Posyandu Lansia antara lain:

  1. Pemeriksaan aktifitas sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan seperti makan dan minum berjalan, mandi, dll (dikategorikan dalam kemandirian).
  2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional dengan menggunkan pedoman metode 2 menit.
  3. Pemeriksaan status gizi, melalui penimbangan berat dan tinggi badan dan dicatat pada Indeks Massa Tubuh (IMT).
  4. Pengukuran tekanan darah 
  5. Pemeriksaan HB
  6. Pemeriksaan gula dalam air sebagai deteksi awal adanya penyakit gula.
  7. Pemeriksaan adanya gel putih (protein) dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal.
  8. Rujukan ke puskesmas.
  9. Penyuluhan bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelompok dalam ragka kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu atau kelompok.
  10. Kunjungan rumah oleh kader dan petugas (PHN).
  11. PMT penyuluhan sebagai contoh menu makanan dengan memperhatikan angka kesehatan dan gizi usila.
  12. Kegiatan olah raga antara lain senam untuk meningkatan kebugaran.